Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

“Opini, Stigma Anarko dan Kriminalisasi Aktivis”

“Opini, Stigma Anarko dan Kriminalisasi Aktivis” Oleh : Affan Aufar A Selama masa pandemi corona, muncul sebuah ketakutan serta keresahan akan anarkisme dan vandalisme, menginat bertambahnya jumlah pengangguran dan kemiskinan yang disebabkan selama masa pandemi, yang semakin memprovokasi masyarakat untuk menspekulasi adanya kerusuhanTertutup oleh kenyataan bahwa kurangnya penanganan pemerintah dalam menangani   bantuan pada rakyat kecil, otoritas justru mengalihkan isu dengan mengkambing hitamkan para aktivis. Pada selasa 19 april 2020, 3 aktivis yakni: Alfian, Saka Ridho dan Fitron ditangkap oleh polisi atas tuduhan   vandalisme atau rencana vandalisme,ketiga pemuda tersebut aktif dalam   mengadvokasi rakyat      kecil serta aktif dalam kegiatan aksi kamisan, dengan banyanya kecacatan prosedur dalam    penangkapan dan kurangnya bukti jelas menurut YLBH ( Yayasan Lembaga Bantuan Hukum), membuat saya berpikir bahwa stigma anarko   yang menyebabkan kriminalisasi terhadap para akt

“Apa Kabar Buruh Sektor Pariwisata di Masa Pandemi?”

Apa Kabar Buruh Sektor Pariwisata di Masa Pandemi?” Oleh : Dewi Ariyanti S Dilansir   dari (Nasution, 2020) Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Yunita Rusanti mengatakan sektor pariwisata Indonesia mengalami penurunan terhitung hingga bulan Januari 2020, terbukti dengan penurunan kunjungan wisatawan mancanegara dari bulan Desember 2019 hingga Januari 2020. Pada bulan Desember 2019 mencapai 1,37 juta dan Januari 2020 sebanyak 1,27 juta kunjungan sehingga mengalami penurunan sebesar 7,62 persen. Sehingga ada beberapa perubahan terhadap sektor pariwisata yang berdampak pada penurunan pendapatan. Seperti yang dilansir dari (detikcom, 2020) 12 Hotel di Solo Ditutup dan Karyawan Dirumahkan”, pandemi virus Corona (COVID-19) menyebabkan sejumlah hotel di Solo dan sekitarnya mulai tutup pada awal April 2020. Berdasarkan data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo, ada 12 hotel yang telah tutup sementara, dari 160 hotel anggota PHRI, ada 12 hotel besar yang

“Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Keluhkan Lahan Parkir yang Sempit”

“ Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Keluhkan Lahan Parkir yang Sempit ” Oleh : Alda             Seperti yang kita ketahui, fasilitas kampus yang memadai dapat membangun semangat belajar para mahasiswa. Banyak sekali fasilitas yang ada di area FIB   dinilai kurang memadai seperti sempitnya lahan parkir. Banyak sekali mahasiswa yang mengeluh perkara tidak menemukan tempat parkir untuk kendaraannya di FIB. Seperti yang kita ketahui, Universitas Brawijaya sendiri setiap tahunnya selalu menampung mahasiswa baru setiap tahunnya dalam jumlah yang sangat fantastis.             “Saya sendiri kalau masuk siang suka bingung sendiri mau naruh motor dimana, soalnya tempat parkir disini tuh selalu penuh,” Tutur Shafira, salah satu mahasisw a FIB. “Akhirnya aku muter-muter nyari parkiran, soalnya selalu gerbangnya udah ditutup sama penjaga parkir. Tau ga aku akhirnya parkir dimana? Nemunya di fakultas sebelah yang agak jauh di FIB dan bikin aku telat masuk kelas,” keluh Shafira. “Saran aku sih

“Jago bahasa Inggris? Belum keren kalau belum ikut lomba ini !”

“ Jago bahasa Inggris? Belum keren kalau belum ikut lomba ini ! ” Oleh : Qoni t a Aulia Rahmah             Mungkin bagi teman-teman yang merasa jago bahasa Inggris atau ingin meningkatkan kemampuan bahasa Inggris yang kalian miliki, kalian bisa lho, mengikuti Brawijaya English Tournament atau biasa disingkat BET. Perlombaan ini berlangsung sejak tahun 2016 dan diadakan pada setiap tahuunya. Kompetisi ini bisa diikuti oleh para pelajar tingkat SMA bahkan mahasiswa seluruh Indonesia , dengan 4 jenis perlombaan, yaitu : newscasting , story-telling , debate dan speech . Pada tahun ini telah berlangsung pada 7 Maret 2020 yang diketuai oleh Dimas Rizki Mulia, mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris UB 2018 , Universitas Brawijaya. Untuk pesertanya, BET menyediakan 50 kuota bagi peserta debate yang dikhususkan bagi pelajar, 40 untuk newscasting , speech dan story-telling bagi pelajar dan 30 bagi mahasiswa. Setiap lembaga pendidikan boleh mengirim 4 delegasi untuk perlombaan

“Jaringan Wi-Fi di Lantai 1 Gedung B Fakultas Ilmu Budaya, Tidak Sepadan dengan Harga UKT !”

“ Jaringan Wi-Fi di Lantai 1 Gedung B Fakultas Ilmu Budaya , Tidak Sepadan dengan Harga UKT !” Oleh : Laras Ati R             Sudah menjadi rahasia umum bahwa Universitas Brawijaya dikenal sebagai universitas yang memiliki biaya perkuliahan yang t erbilang tinggi . Bahkan ada sebutan yang cukup terkenal di kalangan masyarakat ya kni stigma Universitas Hedon . Biaya yang dibayarkan untuk mengikuti perkuliahan di kampus biru ini seharusnya di ikuti untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia dan fasilitas-fasilitas yang mendukung pembelajaran. Hal ini memang benar adanya, d apat dilihat dengan adanya pendingin ruangan di setiap kelas, wi-fi yang dapat digunakan, kamar mandi yang bersih dan masih banyak lagi.   Sebagian mahasiswa baru berpendapat bahwa fasilitas yang ada di gedung Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya ini masih kurang. Kekurangan fasilitas ini sangat terasa ketika para mahasiswa mengunjungi gedung fakultas-fakultas lain. Jika dibandingkan dengan ge

Mozaik Edisi 1 2020

"Menuju UB Green Campus dan Realisasi Kebijaknnya”      Malang (13/2) -  UB merencanakan untuk Go Green dan mengurangi produksi sampah plastik dengan mengeluarkan Artikel 1088. Artikel ini menghimbau seluruh masyarakat di Universitas Brawijaya untuk stop memproduksi dan menggunakan produksi plastik layaknya botol dan spanduk plastik. Mengingat kebijakan ini merupakan kebijakan yang bersifat positif, meskipun langkah yang dilakukan untuk merealisasikan kebijakan ini masih bergantung kepada kesadaran masyarakat UB sendiri. “Saya kira karena tuntutan zaman, adanya kebijakan ini untuk menyelamatkan bumi dan UB ingin berkontribusi sekecil apapun caranya, Harus kita mulai dengan paksaan sedikit untuk munculnya kesadaran masyarakat, dan mengubah perilaku itu butuh waktu, tapi kita ingin berkontribusi”  ujar Agus selaku Dekan FIB UB.      Dengan adanya wacana pengeluaran kebijakan ini, produk seperti UB fresh (produk air mineral milik Universitas Brawijaya) juga berencan