Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2020

“Opini, Stigma Anarko dan Kriminalisasi Aktivis”

“Opini, Stigma Anarko dan Kriminalisasi Aktivis” Oleh : Affan Aufar A Selama masa pandemi corona, muncul sebuah ketakutan serta keresahan akan anarkisme dan vandalisme, menginat bertambahnya jumlah pengangguran dan kemiskinan yang disebabkan selama masa pandemi, yang semakin memprovokasi masyarakat untuk menspekulasi adanya kerusuhanTertutup oleh kenyataan bahwa kurangnya penanganan pemerintah dalam menangani   bantuan pada rakyat kecil, otoritas justru mengalihkan isu dengan mengkambing hitamkan para aktivis. Pada selasa 19 april 2020, 3 aktivis yakni: Alfian, Saka Ridho dan Fitron ditangkap oleh polisi atas tuduhan   vandalisme atau rencana vandalisme,ketiga pemuda tersebut aktif dalam   mengadvokasi rakyat      kecil serta aktif dalam kegiatan aksi kamisan, dengan banyanya kecacatan prosedur dalam    penangkapan dan kurangnya bukti jelas menurut YLBH ( Yayasan Lembaga Bantuan Hukum), membuat saya berpikir bahwa stigma anarko   yang menyebabkan kriminalisasi terhadap para akt

“Apa Kabar Buruh Sektor Pariwisata di Masa Pandemi?”

Apa Kabar Buruh Sektor Pariwisata di Masa Pandemi?” Oleh : Dewi Ariyanti S Dilansir   dari (Nasution, 2020) Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Yunita Rusanti mengatakan sektor pariwisata Indonesia mengalami penurunan terhitung hingga bulan Januari 2020, terbukti dengan penurunan kunjungan wisatawan mancanegara dari bulan Desember 2019 hingga Januari 2020. Pada bulan Desember 2019 mencapai 1,37 juta dan Januari 2020 sebanyak 1,27 juta kunjungan sehingga mengalami penurunan sebesar 7,62 persen. Sehingga ada beberapa perubahan terhadap sektor pariwisata yang berdampak pada penurunan pendapatan. Seperti yang dilansir dari (detikcom, 2020) 12 Hotel di Solo Ditutup dan Karyawan Dirumahkan”, pandemi virus Corona (COVID-19) menyebabkan sejumlah hotel di Solo dan sekitarnya mulai tutup pada awal April 2020. Berdasarkan data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo, ada 12 hotel yang telah tutup sementara, dari 160 hotel anggota PHRI, ada 12 hotel besar yang